Tutorial komputer untuk pemabuk

Waktu menunjukkan kurang lebih pukul 04.00 am saat dua orang masuk ke warnet tempat gw bekerja.

Orang pertama (sebut saja Topi) masuk duluan. Membawa tas besar dan berjalan agak linglung. Lalu nyamperin gw.

Topi : Mas.. saya mau cobain laptop gimana ya?
evitisoP : Yauda sana colok aja...
Topi : Oke..

Si Topi kemudian jongkok ditempat dimana dia bertanya tadi. Lalu mulai membongkar tasnya. Tampak tas laptop didalamnya dan dia mengeluarkan laptop yang tadi dia maksud. Karena tampaknya belum ada masalah buat gw, maka gw membiarkan dia mengotak-atik laptopnya disitu.

Kemudian masuklah orang kedua (si Helm) dan melihat apa yang dikerjakan temannya. Beberapa saat dia keluar lagi. Spertinya lebih nyaman baginya menghirup udara diluar daripada melihat apa yang dikerjakan temannya.

Setengah jam berlalu.

Topi : Mas... bisa nyalain ini gak?

Yang dia maksud itu nyalain laptopnya. Lalu gw dengan tersenyum mengiyakannya.
Gw pencet tombol power, ga nyala. Gw rangkai kabel charger gw colok ke listrik, gw sambung ke laptop, gw pencet tombol power lagi. Nyala.
Karena memang baru disuruh menyalakan maka gw tinggal tu orang dengan laptopnya. Dia dengan laptopnya, gw dengan komputer server warnet gw.
Si Helm masuk lagi. Melihat temannya lagi. Tak ada percakapan apa pun antara mereka. Sampai...

Kurang lebih 15 menit,

Topi : Mas... bisa matiinnya enggak?

Yang dia maksud itu matiin laptopnya. Lalu gw dengan tersenyum mengiyakannya.
Gw pencet tombol start, atas, enter, kanan, enter. Lalu hendak gw tinggalin lagi. Tapi,

Topi : Mas... gimana tadi cara matiinnya?

Yang dia maksud itu matiin laptopnya. Lalu gw tidak dengan senyum membantunya lagi.
Dy nyalain lagi tu laptop. Pas udah nyala, gw ulang proses matiin tadi pelan-pelan, disertai kata-kata, dan tunjuk-tunjuk.

evitisoP : Yang ini mas... (gw pencet start)
evitisoP : Trus ini (nunjuk 'Turn Off Computer' sambil pencet tombol atas dan enter)
evitisoP : Trus ini (nunjuk 'shutdown') yang tengah ya.... (pencet tombol kanan, lalu enter)
Topi : ooh...

Bulet banget tu "ooohh...".
Lalu Topi mulai membereskan barang-barang nya. Helm, masih berdiri ditempatnya melihat apa yang dikerjakan temannya.
Sambil membereskan,

Topi : Mas... Yang kayak begini di pasarannya berapaan ya?
evitisoP : Wah ga tau ya... ga ngerti pasar-pasaran...

Yang dia maksud 'Yang kayak gini' itu adalah laptopnya.

Topi : Mas... Berani bayarin ga?
evitisoP : Hahahahha... ga ada duit...

Setelah itu Topi menyelesaikan beres-beresnya. Kemudian berlalu bersama Helm.

Topi : Makasih ya mas...
evitisoP : Yuu..

Lalu gw kembali pada kesibukan gw sebelumnya.



Dua orang tadi adalah orang yang dalam keadaan mabuk. Jalan miring-miring, ngomong ga jelas asal-asalan (percakapn di atas gw rapihin kalimatnya, klo enggak, lo ga bakal bisa baca). Penampilan mereka seperti penampilan anak-anak sok gaul jaman sekarang. Celana melorot dikit, sempit dari paha ampe bawah. Kaos-kaos kekecilan warna centil. Gelang-gelang rasta. Sarung tangan belang-belang putih pink. Rambut agak gondrong tapi nanggung. Dekil. Lebih mirip anak punk.
Laptop tadi adalah laptop baru dengan merek ga jelas yang belum pernah gw liat sebelumnya. Buatannya gak begitu bagus. Dan dua orang ini jelas-jelas tidak mengerti apa-apa tentang barang ini.

Saat gw menyadari semuanya, gw kembali pada kata-kata
"menjadi positif itu tidaklah mudah"
Apa yang kalian duga mengenai dua orang itu?
Apa kira-kira yang telah mereka lakukan sebelum ke warnet gw?
Apa betul itu laptop mereka?

Benar kan? Susah ya berpikir positif.
Karena pada kenyataannya gw pun masih berpikir negatif tentang mereka.


Tulis di comment tentang apa saja yang lo pikirkan dari kejadian ini.
Terima Kasih.


Kejadian kurang lebih Jam 04.00am
2 Oktober 2008.
Liquid net. Pondok Gede.